Wakil Presiden Marouf Amin Mengingatkan Kita Akan Prioritas Takwa Dan Lailatul Qadar Di Bulan Ramadan

Liputan6.com, Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpidato kepada jamaah yang akan melaksanakan salat Tarawih di Masjid Raya Bait Ibrahim Gorontalo, Sulawesi Utara. Pada kesempatan ini beliau mengulas tentang keutamaan Lailatul Qadar selama sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Ini adalah fakta yang terkenal bahwa penting bagi umat Islam untuk menjadi saleh. Pasalnya, tidak mudah bagi umat Islam sendiri untuk mencapai level ini.
“Orang yang bercerai adalah orang yang melakukan apa yang Allah perintahkan dan tidak melakukan apa yang Allah SWT perintahkan untuk tidak dilakukan. “Orang yang benar-benar bertindak menurut penilaian Allah” kata Gorontal Maruf di Gedung Agung Masjid Ibrahim Sulawesi Utara, Kamis (13 April 2023).”.
Menurut Ma’ruf, puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu cara untuk mencapai derajat manusia yang shalih. Jika Anda tidak benar-benar muntah, Anda dapat menilai bahwa puasa itu tidak berhasil.
“Oleh karena itu, kita harus terus berjuang untuk bertakwa. Banyak orang yang takut untuk tunduk pada ajaran agama,” jelasnya.
Menggali lebih dalam, Maruf takut tunduk pada ajaran agama dan sering khawatir dengan kehidupan dunia yang boros: kehilangan harta, bisnis yang tidak berkembang.
“Tuhan berkata bahwa Tuhan membuka jalan untuk hidup bagi mereka yang takut akan Dia dan memberi mereka kekayaan yang tak terduga. Kita hanya harus percaya kepada-Nya atau tidak. Jika kita tidak percaya kepada-Nya, kita tidak percaya kepada-Nya .” “
Wakil Presiden Maarouf mengatakan yang membedakan malam Laylat al-Qadr adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dia berkata: Satu layanan yang dilakukan melipatgandakan pahala dengan nilai melebihi 83 tahun dan 4 bulan ibadah.
“Kamu belum setua itu. Itu sebabnya orang mengejarnya kemana-mana demi uang sebanyak itu,” jelas Marouf.
Wapres juga menjelaskan mengapa Tuhan tidak secara jelas menunjukkan waktu pasti malam Lailatul Qadar. Menurutnya, Tuhan sengaja mengistimewakan waktu, tempat dan keadaan yang tersembunyi untuk mengingatkan umat Islam bahwa mereka harus melakukan segala sesuatu tanpa memilih.
“Pahalanya 10 kali lipat, sekitar 700 kali lipat, dan ada yang menambahkan 700 kali lipat. Sholatnya sama (atas) Sholatnya sama, tapi berjamaah sama dengan 27, dan sholat disini 1 untuk Masjid Rumah Ibrahim dan shalatnya 1.100.000 di Masjidil Haram Tempat dan waktu yaitu malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan tidak ditentukan oleh Allah.
Namanya sama dengan 99 Asmaul Husna atau nama terbaik Allah dengan nama Ismaul Adzum yang dikenal sebagai nama terindah. Akan tetapi Allah tidak menjelaskan suatu nama sehingga seorang muslim dapat menyebutkan semua nama tanpa terikat dengan niatnya untuk memilih.
Lebih lanjut, Ma’ruf mengatakan bahwa pada malam Lailatul Qadar, para malaikat turun ke langit dan memenuhi seluruh bumi untuk melakukan berbagai hal, termasuk meminta ampunan kepada manusia.
Salah satu hal yang menarik bidadari adalah amal manusia di bulan Ramadhan. Karena di surga tidak ada yang lebih berharga dari praktek itu. Diantaranya adalah tangisan para pendosa atas kejahatan yang telah mereka lakukan.
“Ada sebuah hadits kudshi, dimana tangisan seorang pendosa lebih dicintai Allah dari pada orang yang ribut”. Selain itu, tidak ada langit di malam hari di Laylat al-Qadr. Hanya malaikat yang bernyanyi dan tidak ada yang menangis. Jadi saya ingin melihat orang kaya memberi sedekah dan orang menangisi dosa mereka.”