Seo Hyuk-jin Mengundurkan Diri Sebagai Kepala Woori Finance Indonesia

0

Jakarta – PT Woori Finance Indonesia Tbk (BPFI) mengumumkan pengunduran diri salah satu petinggi perseroan. Pada tanggal 31 Januari 2023, kami menerima surat pengunduran diri dari Seo Hyuk-jin, CEO PT Woori Finance Indonesia Tbk.

Menurut keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pengunduran diri pada Jumat (2/3/2023) itu akan berlaku efektif setelah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar secara diam-diam. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

baca juga

Menyusul pengumuman tersebut, saham BPFI turun 70 poin atau 12,5% menjadi 490 poin pada perdagangan hari ini Kamis, 2 Februari 2023. Saham BPFI bergerak di kisaran 490-525 mulai dari 525.

Menurut data RTI, harga saham BPFI telah menyesuaikan 13,27% dalam satu minggu. Sedangkan sepanjang tahun lalu, harga saham BPFI anjlok hingga 45,35%.

Ketua Hyuk Jin-seo lahir pada tahun 1968, lulus dari Universitas Nasional Chungnam, Departemen Administrasi Bisnis pada tahun 1992, dan bekerja sebagai manajer cabang IBK dari tahun 1992 hingga 1994. .

Dari tahun 1994 hingga 2004, beliau menjabat sebagai kepala Kantor Perencanaan Strategis dan Kantor Manajemen Keuangan Bank Perdamaian Kartu Kredit Woori.

Memulai karir sebagai Chief Financial Officer (CFO) Woori Bank pada tahun 2004-2013, kemudian menjabat sebagai Head of Human Resources Planning, Sales and Marketing pada tahun 2013-2022. Hyukjin Seo bergabung dengan PT Woori Finance Indonesia Tbk sebagai Chief Manager sejak September 2022.

Sebelumnya, PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) mengumumkan rencana perubahan pemegang saham pengendali menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini bertepatan dengan pembelian Woori Card atas 82,03% saham BPFI.

Mengutip Keterbukaan Informasi BEI yang disiapkan pada Rabu (3/9/2022), PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) memiliki 1.984.557.870 saham atau 74,22% dari total modal disetor perseroan, dengan beberapa pemegang saham lainnya melakukan tanda tangan bersyarat. Pada 4 Maret 2022, perjanjian pembelian saham ditandatangani dengan Woori Card.

PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk, bersama pemegang saham lainnya, setuju untuk menjual dan mengalihkan sebanyak-banyaknya 2.193.552.006 saham, atau 82,03% dari jumlah modal disetor BPFI, kepada Woori Card setelah memenuhi seluruh persyaratan perjanjian jual beli saham bersyarat.

Dalam keterangan tertulis kepada BEI, Marcos Dinarto Pranotto, Ketua Umum PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, mengatakan rencana perubahan kepemilikan perseroan dilakukan melalui penjualan saham yang dikeluarkan perseroan, sehingga mengakibatkan perubahan pemegang saham mayoritas perseroan menjadi: kandidat kontrol baru.

Perusahaan menyatakan bahwa rencana perubahan kepemilikannya harus tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain kewajiban untuk mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengujian yang layak dan layak dari pengendali baru yang potensial, dan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). perusahaan. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Hal ini sejalan dengan Peraturan OJK No. 121 tentang Perizinan Komersial dan Kelembagaan Perbankan dan Perusahaan Keuangan Sesuai Syariah. Sebagaimana dipersyaratkan oleh 47/POJK.05/2020.

Perseroan dan calon penjual dan pengurus baru wajib mentaati segala ketentuan yang berkaitan dengan penjualan dan pengalihan saham perseroan oleh penjual kepada calon pengurus baru sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal. peraturan OJK no. 9/POJK .04/2018,” tulis perusahaan.

Untuk Woori Card Co Ltd, sebuah perusahaan yang didirikan di Republik Korea. Mengutip Bloomberg, Woori Card menyediakan layanan keuangan. Perusahaan menyediakan penjualan kredit dan tarik tunai, pinjaman bergulir, dan layanan kartu. Woori Card memberikan layanan kepada pelanggan di seluruh dunia.

Menurut data RTI, per 31 Januari 2022 pemegang saham BPFI antara lain PT Batavia Prosperindo International sebesar 74,22%, Publik sebesar 12,32%, Susana Tanugo sebesar 7,43% dan UOB Kay Hian Pte Ltd sebesar 6,03%.

Sebelumnya merupakan perusahaan asal Korea, Woori Card Co Ltd kini menjadi pengelola baru PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI). Ini setelah PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) mengungkapkan kepemilikannya di BPFI.

Laporan yang disampaikan PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk kepada Kementerian Keuangan (OJK) terkait keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan perseroan sebagai penjual dan pembeli telah menukar atau mengalihkan kepemilikan atas 1.658.927.126 saham BPFI.

Jumlah saham tersebut adalah 62,039% dari seluruh modal saham yang ditempatkan dan disetor di PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.

Riwayat transaksi saham per 31 Agustus 2022 meliputi 1.361.465.218 saham senilai Rp655 per saham dan 297.461.908 saham senilai Rp654 per saham. Nilai transaksi penjualan saham itu sebesar Rp 1,8 triliun.

Dalam keterbukaan informasi BEI yang dilakukan pada Minggu (9 April 2022), Chairman PT Batavia Prosperindo International Tbk Rudi Setiadi mengatakan tujuan transaksi tersebut adalah untuk meningkatkan kinerja keuangan perseroan.

“Melalui penjualan dan pengalihan kepemilikan saham yang dijual, perseroan akan menggunakan dana hasil transaksi untuk berinvestasi di berbagai produk keuangan yang dapat memberikan tambahan hasil investasi bagi perseroan,” ujarnya.

Selain itu, Anda dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis anak perusahaan di bidang bisnis seperti manajemen investasi, asuransi properti, dan transportasi, serta menemukan peluang bisnis baru yang dapat meningkatkan nilai perusahaan di masa depan.

“Efek dari transaksi ini adalah kontrol BPFI akan dialihkan dari pengendali lama, Perusahaan, ke pengendali baru, Woori Card Co., Ltd,” tulisnya.

S

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *