PMI Bekerja Sama Dengan Organisasi Swasta Untuk Mengatasi Kekurangan Pasokan Darah

Jakarta Akibat permintaan yang tinggi, pasokan darah di beberapa layanan Departemen Transfusi Palang Merah Indonesia (UTD PMI) berkurang.
Untuk mengatasi kekurangan stok darah, PMI bermitra dengan Grup Tiens meluncurkan program donor darah selama setahun.
Kegiatan donor darah ini telah dilaksanakan di berbagai cabang di Tiens Indonesia sejak awal Februari 2023.
Vicki Gao, Regional Vice President Tiens Asia and Africa, mengatakan Tiens telah melakukan kegiatan kemanusiaan di beberapa kantor perusahaan, seperti Bogor, Cirebon, Bali, Pekanbaru dan Makassar, dengan slogan “5000 Blood Donors Campaign”. .
“Donasi ini telah menghasilkan ratusan kantong darah dan ditargetkan mencapai 5.000 kantong darah pada tahun 2023,” kata Vicky, Minggu (26/2/2023).
Vicki mengatakan donor darah besar-besaran Tiens bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi Indonesia, khususnya PMI yang kerap berkutat dengan kekurangan stok darah akibat banyaknya pesanan.
“Ini komitmen kami untuk menjadi pusat masyarakat Indonesia. Selain fokus membantu masyarakat menjadi pengusaha, kami juga ingin membantu masyarakat Indonesia mendapatkan transfusi darah dengan mudah,” jelasnya.
Untuk mengatasi kekurangan suplai darah, Tiens juga mengajak masyarakat untuk menjadi pendonor yang diselenggarakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan ini.
Branch Manager Rudi Tence Indonesia mengatakan, “Kami mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah berpartisipasi dan memberikan bingkisan tas berisi produk-produk Tence yang membantu menjaga kesehatan.”
TNS tidak hanya mendonorkan darah di setiap cabang secara serentak, namun juga menggelar berbagai acara, salah satunya adalah simposium kesehatan masyarakat. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan.
Sejak didirikan 28 tahun lalu, Grup Tiens selalu berkomitmen untuk memajukan upaya kesejahteraan sosial global seperti amal, pendidikan, dan perlindungan lingkungan.
Sementara itu, Polres Bangala akan menyidangkan beberapa pihak terkait kasus pembuangan kantong darah bertanda HIV di TPA Junok Bangkalan (TPS) pada 20 Februari 2023.
“Kami juga melayangkan somasi kepada anggota PMI Palang Merah Indonesia (PMI) terkait temuan kantong darah bertanda HIV di stasiun TPS Junok,” kata Pangket Danangaya, Kasat Reskrim Pangalan, Polsek Pangalan. . . Jumat (24 Februari 2023) dikutip Antara.
Panjit menjelaskan, sesuai aturan, sampah medis harus dibuang di tempat privat bukan di TPA umum karena mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3).
“Inilah yang menjadi dasar penyelidikan Polres Bangala,” katanya.
Bersama jajaran PMI, Polres Bangkalan juga berencana meminta penjelasan kepada Direktur Kesehatan (Dinkes) terkait kantong darah HIV tersebut.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangkalan menemukan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) atau limbah medis bertuliskan virus HIV di TPS Junok, Distrik Burneh pada 20 Februari 2023.