Menkes Targetkan Pemeriksaan TBC Harus Mencapai 60.000 Tiap Bulan

Siaran Pers, Aisha Nursiamsi
Jakarta – Menteri Kesehatan Budhi Gunadi Sadikin menargetkan 60.000 orang untuk tes TBC atau TBC setiap bulan mulai Januari 2023.
Upaya mendukung pemberantasan tuberkulosis pada tahun 2030.
Bode dalam keterangan resminya, Jumat (12/11/2022): “Mulai Januari 2023, jumlah kasus tuberkulosis per alamat harus mencapai 60.000 per bulan.”
Bode menambahkan, tujuan ini untuk mendorong tingkat skrining TB yang saat ini masih rendah.
Hanya 500.000 hingga 600.000, atau 50 hingga 60% dari target 969.000 pasien tuberkulosis pada tahun 2021 yang akan terdeteksi.
Badan tersebut juga membandingkan kecepatan pengujian untuk COVID-19.
Dibandingkan dengan COVID-19, ia dapat mendeteksi 6,5 juta kasus berdasarkan nama berdasarkan alamat dalam 18 bulan. Tes menggunakan kedua molekul, tetapi menggunakan obat tradisional Tiongkok untuk tuberkulosis dan PCR ” untuk COVID-19.
Dengan kompleksitas yang sama, Bode mengatakan perang melawan tuberkulosis bisa meniru cara penanganan pandemi COVID-19.
Hal ini didasarkan pada strategi percepatan deteksi kasus aktif di masyarakat dengan meningkatkan kegiatan testing, tracking, dan remediasi (3T).
Hal ini penting, mengingat tuberkulosis merupakan penyakit menular, maka penting untuk mendeteksi dan mengobatinya.
Untuk itu, Bode memperkuat kegiatan pendeteksian kasus tuberkulosis melalui pemeriksaan rontgen.
Di 25 kota besar dan kecil di Korea, pencegahan dan pengobatan tuberkulosis dilakukan secara bersamaan.
Aktivitas pengujian dan pelacakan ini telah ditingkatkan dengan pelepasan obat dosis harian buatan lokal.
“Melalui akselerasi ini, kami berharap tujuan pemberantasan TBC pada tahun 2030 dapat tercapai,” tutup Bode.