Media Sosial LINE Suntik Mati Bursa Kripto Bitfront
Laporan oleh jurnalis Namira Ionia Listante
TOKYO – LINE, anak perusahaan Naver Corporation, secara resmi telah menutup operasi pertukaran cryptocurrency Bitfront, dan penutupan itu terjadi dua tahun setelah Bitfront meluncurkan layanannya pada tahun 2020, tepatnya.
“Terlepas dari upaya terbaik kami untuk mengatasi tantangan industri yang berkembang pesat ini, sayangnya kami telah memutuskan untuk menutup Bitfront,” LINE mengumumkan.
Dalam pengumuman awal pekan lalu, LINE menjelaskan bahwa pasar perdagangan cryptocurrency saat ini menghadapi berbagai tekanan akibat runtuhnya musim dingin cryptocurrency atau kebangkrutan banyak platform perdagangan cryptocurrency menyusul depresiasi nilai cryptocurrency. kelahiran.
Akibatnya, media sosial di Jepang menangguhkan semua aktivitas di platform crypto Bitfront, termasuk pendaftaran akun baru dan pembayaran kartu kredit, yang ditangguhkan pada 28 November 2022. Sementara itu, aktivitas setoran tambahan dan bunga token LINK (LN) akan ditangguhkan mulai 12 Desember.
Selain itu, mulai 31 Maret 2023, semua aktivitas penarikan token akan ditangguhkan, dan semua informasi pribadi yang dikumpulkan dari pelanggan bursa akan dihapus dalam 40 hari ke depan. Tindakan ini diambil untuk mengantisipasi kebangkrutan yang dapat membahayakan nilai perusahaan.
Diluncurkan di Singapura pada tahun 2018 sebelum ditutup secara resmi, Bitfront awalnya bernama Bitbox, tetapi mengubah nama perusahaannya segera setelah diluncurkan, termasuk perubahan nama menjadi Bitfron. . Pada tahun 2020, perusahaan memindahkan kantor pusatnya ke Amerika Serikat.
Namun, ketika industri mata uang kripto mulai menderita, banyak bursa mata uang kripto mengalami kerugian besar, dan LINE meninggalkan industri mata uang kripto.
Menyusul penutupan pertukaran cryptocurrency, Line berencana untuk fokus pada pengembangan ekosistem blockchain Line dan token Link (LN), token asli yang dikeluarkan oleh Line, CoinDesk melaporkan.
