KPK Akan Menelisik Ketua BBN Jakarta Timur Sudarman Setelah Istrinya Kerap Memamerkan Kekayaannya Di Media Sosial

Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan akan memanggil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sudarman Harjasaputra, Kepala Kantor Zaktim Jakarta Timur. Somasi Sudarman dilakukan terkait pemeriksaan asetnya.
Kilas balik Sudarman mendorong sang istri, Vidya Piscarista, yang kerap memamerkan kekayaannya di media sosial Instagram. Vidya tak hanya memamerkan kemewahan, tapi juga memamerkan liburan di Eropa. Namun baru-baru ini, akun Instagram Ibu Sudaman menghilang.
“KPK akan mendalami dan mengklarifikasi informasi tersebut,” kata Ali Fikri, Kepala Bagian Pelaporan KPK di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (16/3/2023).
Ali mengatakan, pembersihan aset tersebut merupakan kewenangan dari Tim Pelaporan Departemen Tata Usaha Negara (LHKPN) Wakil Sekretaris KPK Bidang Pencegahan dan Pengendalian. Namun, Ali masih belum mengetahui kronologi untuk mengklarifikasi asal-usul Sudarman.
“Saya akan memberi tahu Anda minggu depan,” kata Ali.
Menurut Ali, penarikan kembali Sudarman baru akan dilakukan setelah tim LHKPN KPK melakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap harta kekayaan yang diserahkan Sudarman di website elhkpn.kpk.go.id.
“Jadi setelah tes selesai, saya jelaskan. Kemudian tes selesai dan saya cek data dari tim LHKPN,” kata Ali.
Pemeriksaan elhkpn.kpk.go.id mencatat kekayaan Sudarman sebesar Rp 14.765.037.598 atau Rp 14,7 miliar. Ia melaporkan harta tersebut pada 29 Maret 2022 saat menjabat sebagai Badan Pengadaan Anggaran Kantor BPN DKI Jakarta.
Aset Sudarman didominasi oleh tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Ciamis, Malang, Bogor, Tangerang Selatan, dan Garut. Jumlahnya adalah Rp 13.997.511.000.
Sedangkan untuk kendaraan bermotor, Sudarman dikabarkan hanya memiliki sepeda motor Piagio Vespa Primavera 2014 senilai Rp 18 juta dan Mazda CX5 2017 senilai Rp 420 juta. Karena itu, mobil yang dimilikinya dibandrol dengan harga Rp 438 juta.
Namun dia mengatakan memiliki harta pribadi lainnya sebesar Rp 600 juta. Kas dan setara kas lainnya sebesar Rp 249.526.598. Totalnya Rp 15.285.037.598.
Namun, ia tercatat memiliki utang Rp 520 juta. Dengan demikian, total aset setelah dikurangi liabilitas yang dilaporkan adalah Rp 14.765.037.598.