Kemacetan Lalu Lintas Di Jakarta Sangat Buruk Dan Bagaimana Heru Budi Mengatasinya

Kemacetan Jakarta semakin parah pasca proyek pembangunan infrastruktur jalan raya yang mencakup transportasi umum.
Syafrin Liputo, Kepala Otoritas Transportasi (Kadis) DKI Jakarta, tak menampik kemacetan di Ibu Kota semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir.
“Kalau dilihat grafiknya meningkat dan meningkat di beberapa titik. Saya paham misalnya dari utara (Jalan) RE Martadinata kita bangun. Tahun ini kita bangun Harbour Road Toll II” kata Syafrin, Senin (13/2/2023) di Balai Kota DKI Jakarta.
Menurut Severin, pembangunan jalan tol Jakarta Utara mengharuskan petugas menerapkan rekayasa lalu lintas dari semula empat lajur dua arah menjadi dua lajur satu arah.
Selain itu, Syafrin mengatakan kemacetan di Jakarta disebabkan proyek pembangunan light rail. Salah satunya di Kecamatan MT Haryono, Tebet, Jakarta Selatan.
“Misalnya, kalau start dari arah barat dari Jalan Mt Haryono dan belok kanan di Jalan Gatot Subroto menuju Jalan Rasuna Saeed, banyak jalur yang titiknya tidak ideal karena terdampak pembangunan tiang LRT di Jabodetabek. Sebelumnya 4 lajur, 1 lajur menuju 3 lajur, dan seterusnya.
Sementara itu, Direktur Angkutan Bulda Metro Jaya Kumbs Latif Usman mengatakan indeks kemacetan ibu kota diperkirakan akan melebihi 50 persen pada awal 2023. Pembacaan indeks kemacetan diklasifikasikan sebagai tingkat peringatan.
Latif mengatakan pada 24 Januari 2023, “Saya tidak menghitung di awal tahun 2023. (Tapi) Melihat situasi, (indeks kemacetan lalu lintas di ibu kota) sudah melebihi 50% lagi.”
Latif mengatakan pembacaan indeks kepadatan 50% atau lebih yang terjadi pada awal tahun 2023 mendekati tingkat indeks kepadatan ibu kota tahun 2019 sebesar 53%.
“Tentu kalau (indeks kemacetan lalu lintas) sudah di 50%, sangat memprihatinkan. Dengan 40%, Jakarta (berlaku) sudah tidak aman lagi,” ujarnya.
Terkait kemacetan Jakarta yang semakin parah, Plt Gubernur (Pj) DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah menyiapkan beberapa langkah untuk mengatasinya.
“Dalam waktu singkat ini, Dishub DKI merupakan titik lokasi rekayasa yang diyakini menimbulkan kemacetan,” kata Heru di Kantor Wilayah Jagakarsa Jakarta Selatan, Jumat (27 Januari 2023).
Penutupan loop terbalik atau terbalik
Untuk mengatasi kemacetan di ibu kota, Hiru Budi mengatakan Dinas Perhubungan DKI akan menutup atau memutar kembali 27 belokan di lima kecamatan di Jakarta pada Juni 2023.
Dinas Perhubungan DKI mengatakan, bypass tersebut menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan yang sangat tinggi di Jakarta.
Berikut 27 belokan di Jakarta yang akan ditutup.
Jakarta Pusat
1 – Jalan Garuda (Wuling Motor)
2 – Jalan Palmira Utara (Apotek Lingkar Slebi)
3 – Jalan Sokarjo Wiryopranoto (BNI Sawa Besar)
4 – Jalan Pegompongan (Menara BNI)
Jakarta Selatan
1 – Jalan Raya Pasar Mingu (Perumahan Sat Primupda)
2 – Jalan Pakubuowo VI (Jl. Martimbang II)
3 – Jalan Raya Pasar Mingu (sebagai H. Samali)
4 – Jalan RC Veteran Raya (SPBU Pertamina)
5. Jalan Raya Celldog (Bank Mega & BSI)
6 – Jalan Panjran Antasari (Simpang H. Naim II dan H. Naim III)
Jakarta Utara
1. Jalan Danao Sunter Utara Indomaret Danao Sunter Utara 33
2. Jalan Apartemen, Metra Bari, Metra Bari
3. Jalan Yos Sudarso (masuk Tol Sunter dari lereng)
Jakarta Timur
1. Jalan Raya Bekasi (ujung Terminal Menteng)
2 – Jalan i Gusti Ngurah Rai (Stasiun Chibinang)
3 – Jalan DI Panjaitan (Kabupaten Jatinegara)
4 – Jalan De Pangaitan (Pemadam Kebakaran)
5. Jl Persimpangan. Kabin Raya
6 – Jalan Kayu Puti Raya (Persimpangan Polo Nanka Timur)
Jakarta Barat
1 – Casa Jardin
2 – Jalan Dan Mogot (Victoria Residence)
3 – Jalan Palmyra Utara (Regina Parsis)
4 – Jalan Palmira Utara (Lapangan)
5 – Jalan Kembangan Raya (Hotel Baru)
6. Jalan Kembangan Raya (Sebelum TL)
7. Jalan Lingkar Luar (Kantor Polisi)
8. Jalan KH Moh Mansyur (TL Jembatan Roxy)
lebih banyak jalan satu arah
Selain penutupan shift, Pemprov DKI berencana menambah jalan satu arah untuk mengatasi masalah kemacetan Jakarta.
Heru mengatakan, Senin (17/10/2022), “Penambahan satu arah pada waktu tertentu bisa pagi atau sore hari, dan itu memerlukan sosialisasi masyarakat, komunikasi dengan rekan-rekan DPRD, dan masukan.” ujar.
Sementara itu, Perhubungan DKI berencana menerapkan sistem satu arah di tujuh ruas jalan di wilayah metropolitan.
Sharpin mengatakan pada Selasa, 24 Januari 2023 (24), “Kami menerapkan prinsip membangun sistem satu arah, dan ada tujuh cara untuk mengidentifikasinya sebagai sistem satu arah (untuk menerapkan).”
Aplikasi E-Route Pricing (ERP).
Electronic Road Pricing (ERP) adalah langkah lain yang diambil untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.
Sebagai informasi, aturan terkait ERP tercantum dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengendalian Lalu Lintas Elektronik (PLLE) (Raperda).
Nantinya, jalan di DKI Jakarta banyak yang mirip dengan kendaraan yang melintasi jalan tol, tapi tidak menggunakan tol.
Namun, hingga saat ini belum terlaksana, dan rencana penerapan ERP tersebut mendapat tentangan dari masyarakat, khususnya para pengemudi taksi online.
Akibat penolakan tersebut, proyek sistem tol jalan elektronik akan segera ditarik. Namun, Pemprov DKI membatalkan Raperda.
Buat tautan yang hilang
Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, Dinas Bina Marga DKI Jakarta ingin membuat mata rantai yang hilang di ibu kota dengan menghubungkan 10 ruas jalan.
“Tidak begitu banyak membalikkan spinback. Missing link sudah lengkap, termasuk layanan Bina Marga yang mengaktifkan kembali missing link. Jadi buntu bisa disambung kembali,” jelas Hiro.
Road linking, juga dikenal sebagai konstruksi mata rantai yang hilang, jauh lebih efektif mengatasi kemacetan di ibu kota daripada pelebaran jalan.
Direktur Pelayanan Pena Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, Minggu (29 Januari 2023) “Ya, missing link lebih efektif daripada pelebaran jalan.”
Harry mengatakan proyek link 10 arah dapat mengurangi kemacetan hingga 20-30%.
Dia menegaskan, pada 4 Januari 2023 “(penurunan kepadatan) bisa 20-30%”.
(Penulis: Muhammad Issa Bagmi, Muhammad Naufal | Editor: Jesse Karina, Irfan Maulana, Ehsanuddin, Norsita Sari).