Kapolres Metro Jakarta Selatan, David Menjenguk Korban Penganiayaan Mario Dandy Satriu

Jakarta – Kapolres Metro Jakarta Selatan Combis Adi Ari Siam Indrade menjenguk David, korban penganiayaan. Mario Dande Satriu adalah anak dari Rafael Alon Trisambudo, Direktur Pendapatan Dalam Negeri Departemen Keuangan.
Adi Ari dan krunya tiba di Rumah Sakit Mayapada di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis malam (23 Februari 2023), dan Adi mengaku bertemu dengan keluarga korban.
baca juga
Dalam video yang diposting di akun Instagramnya pada Jumat (24/2/24), Adi Ari mengatakan, “Korban saat ini dirawat oleh petugas media di rumah sakit ini. 2023). ).
Eddie mengungkapkan keprihatinannya atas kecelakaan yang menimpa korban. Ade mendoakan agar korban cepat sembuh seperti sedia kala.
“Saya bersimpati dengan apa yang dialami korban dan berharap untuk pemulihan yang cepat,” katanya.
Sementara itu, paman David, Rustom Hatala mengatakan, seluruh proses hukum diserahkan kepada pihak kepolisian bersama LBH GP Ansor.
“Kami lebih fokus pada kesembuhan David saat ini karena dia belum tahu. Jadi kami serahkan ke LBH GP Ansor dan pihak kepolisian baik aspek hukum maupun aspek lainnya,” ujarnya.
Cristalino David Azzurra atau David, 17, adalah korban pelecehan anak yang tidak sadarkan diri oleh Mario Dande Satrio, 20, seorang petugas pajak. David dirawat di unit perawatan intensif Rumah Sakit Mayabada di Kuningan, Jakarta Selatan.
Paman korban, Rustom Hatala, mengatakan kepada wartawan: “Kondisi David sejauh ini tidak sadarkan diri dan berada di unit perawatan intensif dalam keadaan tidak sadarkan diri. Kami lebih memahami kondisinya karena kami hanya merawatnya. Dokterlah yang melakukannya.” .” Jumat (24 Februari 2023).
Rustom mengungkapkan bahwa David mengalami reaksi setelah perawatan. Namun, dia masih tidak sadarkan diri.
Rustam berkata “Belum, belum sama sekali.
Rustom juga menyebut ayah David, Jonathan Latomahina, paling terpukul atas kejadian itu.
“Keluarga saya juga lebih support (mendukung) bapaknya, terutama bapaknya, karena ini bapaknya. Kami berusaha menghibur dan menguatkan dia,” kata Rustam.
Rustam mengatakan Daoud adalah orang yang pendiam. Namun, dia mengaku jarang bersama David dan tidak mengetahui detailnya.
“Ngomong-ngomong, saya adalah paman korban, jadi saya tidak pergi keluar dengan David setiap hari. David adalah anak yang pendiam, dan ketika saya melihatnya kadang-kadang, dia hanya berkata ‘Dia makan tempat tidur’ “, ‘Saya makan. Saya mengatakan ‘setelah’, tetapi jika ada komunikasi, Rustam tidak mengatakan apa-apa lagi.
“Tapi bukan berarti saya tidak diam. Saat kami bertemu, komunikasi dengan saya sangat minim,” ujarnya. Rustam juga mengatakan bahwa David bersekolah di pesantren di Bogor. Sekarang dia adalah siswa sekolah menengah.
“Dulu dia pernah masuk pesantren. Dia pertama kali di Bogor. David ini masuk Islam secara kebetulan di Montilan tiga tahun lalu,” kata Rustom.
Rustom ingin polisi mengusut kasus tersebut secara adil. Pihaknya telah mengajukan gugatan hukum ke LBH Ansor.
“Semuanya saya serahkan kepada orang-orang yang mendampingi kami, LBH Ansor. Apapun tindakan yang ingin kami lakukan, sepenuhnya terserah mereka” imbuhnya.