Golkar: PDIP Harus Masuk Koalisi Besar Dulu Baru Debat Capres

Peluang PDI Perjuangan (PDIP) untuk bergabung dalam koalisi pro pemerintah terbuka lebar. Namun partai berlambang banteng itu menginginkan jatah calon presiden.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Golkar Dev Laxono mengatakan PDIP sebaiknya bergabung dengan koalisi terlebih dahulu. Bicaralah dengan pers saat masuk.
“Lebih baik bersatu dulu baru merumuskan calon presiden,” kata Dave kepada wartawan, Kamis (6/4).
Tidak mudah menyatukan partai-partai pemerintah untuk membentuk koalisi besar. Untuk menetapkan agenda bersama, para pihak harus menyetujui terlebih dahulu.
“Ini adalah koalisi banyak pihak yang telah sepakat untuk mengambil keputusan atas kebijakan strategis yang sangat penting dan besar,” kata Dave.
Maka dia membutuhkan pemahaman yang sangat kompleks. Menyatukan partai memang tidak mudah.
“Ini tidak mudah dan membutuhkan pemahaman yang sangat kompleks,” kata Dave.
PDI Perjuangan menegaskan, untuk masuk Koalisi Akbar, calon harus dari partai berlambang banteng. Menurut Ketua DPP PDIP Said Abdallahi, usulan itu masuk akal karena PDIP memiliki kursi terbanyak di Republik Demokratik Kongo.
PDIP mengatakan pengurus internalnya ingin menjadi calon presiden.
Ia berbicara di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (4/4).
PDIP dapat mengajukan calon Presiden dan Wakil Presiden. Namun, PDIP tetap percaya bahwa kerja sama politik sangat penting untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, PDIP akan tetap berkoalisi untuk Pilkada 2024.
Namun kita PDIP yang selalu meneriakkan pembangunan bangsa melalui gotong royong, artinya PDIP tidak mau sendiri dan berjuang bersama.
Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan pimpinan lima partai pendukung pemerintah membuka peluang untuk membentuk koalisi besar. Antara Aliansi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar dan PAN, PPP dan Aliansi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) Gerindra-PKB mereka melebur.
Jokowi melakukan pembicaraan dengan Presiden Girindra Prabowo Subianto, Ketua Golkar Airlangga Hartarto, Presiden PKK Muhaimin Iskandar, Ketua PKK Zulkifli Hasan dan Ketua Partai Rakyat Pakistan Muhammad Mardiyono. Pertemuan tersebut digelar dalam rangka silaturahmi Ramadhan di kantor DPP PAN, Minggu (2/4).
Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com