BMKG Predixi Musim Kemarau 2023 Lebih Ekstrem, Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Kekeringan

Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) baru saja merilis 2023 setelah kematiannya tahun lalu. Terlebih, ada potensi El Nino atau fenomena pemanasan suhu muka laut hingga 60 persen.
“Apalagi ada potensi El Nino 50-60 persen, seaandainya tidak ada El Nino pun ada wilayah yang musim kemaraunya lebih kering dari normalnya. plus ada potensi El Nino,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Konferensi Daring, Senin (6 Maret 2023).
Dwikorita menyampaikan bahwa pada 2023 ini puncak musim kemarau di Indonesia tidak terjadi secara bersamaan. Awal Musim Kemarau di sebagian wilayah Indonesia dipridiksi terjadi pada April dan menyebar di seluruh wilayah pada Mei-Agustus 2023.
Beberapa wilayah yang awal kemaraunya diprediksi maju meliputi sebagian wilayah Sumatera Utara, sebagian wilayah Jawa, sebagian kecil Bali, sebagian Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan dan sebagian Sulawesi.
baca harga saham
Adapun wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di bawah normal atau jadi lebih kering yaitu di Aceh bagian utara, sebagian sumut, Riau bagian utara, Sumatera bagian selatan.
Lalu, sebagian besar Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat bagian selatan, dan Papua bagian selatan.
“I am a diantisipasi wilayah tersebut yang diprediksi lebih kering dari normalnya yang dikhawatirkan akan mengalami resiko bencana kekeringan metereologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan air bersih,” kata dia .
Oleh sebab itu, 2023 terutama pada wilayah yang mengalami musim kemarau di bawah normal atau lebih kering dari agar biasa lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau.
“Ini adalah peringatan dini potensi kemarau yang relatif lebih kering daripada tiga tahun terakhir atau dibandingkan biasanya agar kita lebih bersiap menampung air hujan yang melimpah saat ini masih terjadi,” ungkapnya.
Pemerintah daeah diminta untuk melakukan pemanenan air hujan di saat musim hujan masih berlangsung. Air hujan dapat dialirkan untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan gerakan lainnya melalui memanen air hujan.
Dwikorita menjelaskan jika dibandingkan rata-rata klimatologis secara umum musim kemarau 2023 diprediksi normal dan di bawah normal. Mana saya masing-masing ada sebanyak 337 zom yang normal dan di bawah normal atau sekitar 46,78 persen dari zona musim(zom).
Kemudian, 45 zona Muslim atau 6,44 persen diprediksi akan menjadi di atas normal yaitu musim kemarau lebih basah atau curah hujan lebih tinggi dari rata-ratanya.
“Wilayah meliputi Aceh bagian selatan, Sumatera Utara bagian tengah, Sumatera Barat bagian selatan, sebagian kecil Jawa, sebagian kecil NTT, sebagian Kalimantan Utara, dan Sulawesi barat bagian utara,” kata dia.
Sebagian besar wilayah Indonesia sebanyak 321 zom 45,92 persen akan mengalami pucak musim kemarau pada Augustus 2023 yaitu meliputi Sumatera Selatan bagian Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, sebagian Kalimantan Timur, Kalimantan Selatian, sebagian Pulau Sulawesi, sebagian Pulau Sulawesi-Papua.