Atlet Berkuda Indonesia Ini Turut Salurkan Bantuan Untuk Korban Gempa Cianjur Kotak Masuk

JAKARTA – Gempa yang melanda Cianjur di Jawa Barat memang memilukan. Termasuk penunggang kuda Indonesia Euklia Purnama.
Perasaan Eucliia campur aduk sekarang. Bertepatan dengan gempa Cianjur, petenis berusia 16 tahun itu meraih medali perak beregu bersama rekan setimnya Mohd Akbar Kurniawan dan Kayla Alisha pada ajang Princess International Cup 2022 di Thailand pekan lalu.
Ini adalah kejuaraan berkuda Asia yang diikuti oleh atlet junior yang mewakili delapan negara.
Euclia mendengar adanya gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, tak lama setelah meraih medali perak. Saat itu, ia bahkan berpikir untuk menghadiahkan medali perak yang diraihnya kepada korban bencana alam.
“Tim berkuda muda Indonesia kami sedang mengikuti Asian Championships di Thailand saat terjadi gempa Cianjur,” kata Yuklea.
“Indonesia meraih medali perak, tapi saya sedih mendengar banyak orang meninggal dalam bencana ini,” imbuhnya.
Duka para korban gempa Cianjur juga dekat dengan Euclea. Pasalnya, salah satu orang yang membantunya naik juga menjadi korban bencana tersebut.
“Itulah mengapa saya paling terpengaruh oleh tragedi ini,” kata Euclea.
Kemudian Euclia bergerak cepat. Dia mencari informasi tentang area yang membutuhkan bantuannya. Euclia membagikan beberapa barang, antara lain makanan, makanan bayi, susu, handuk, selimut, matras, minuman, obat-obatan, dan vitamin.
Semua dukungan ini diberikan kepada Posko Bencana Gasol di Euclia. Eucliia dengan tulus berharap ajaran itu menghibur.
“Saya khawatir karena terlalu banyak kerugian yang dialami oleh siswa sekolah dasar. Saya berharap para orang tua yang kehilangan anaknya dapat beristirahat dengan tenang. Saya berharap dukungan pemerintah dan swasta dapat mencapai tujuan akhir sesegera mungkin “.
Pekerjaan sosial memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Euclia. Sebelum gempa Cianjur, Euclia kerap berbaur dengan para pemulung Bantar Gebang.
Eucliia selalu memiliki sikap membantu dari orang tua dan saudara-saudaranya. Ia selalu percaya bahwa kebahagiaan akan menjadi nyata jika kita merasakannya bersama.
“Saya sudah beberapa kali menjadi relawan di tempat pembuangan sampah Bantagebang dan korban banjir di sekitar Zabodetabek. Dalam keadaan sulit sekalipun, mereka menunjukkan semangat hidup yang luar biasa. Apalagi anak-anak berusaha ceria. Pikiran yang ceria itu menenangkan.” . Mantap “