5 Fakta Virus Yang Membunuh Orang Tua Di Tibet

0

Jakarta – Beberapa waktu lalu, warga Tibet, khususnya Jalan Ji, Jang Perentis, Kebun Baru, dan Jakarta Selatan, pada Agustus 2023 dihebohkan dengan pembunuhan yang terjadi sekitar pukul 20.00 WIB pada hari Sabtu tanggal 26.

Pembunuhan itu viral di Instagram @rekamjakarta. Kerumunan warga terlihat memenuhi tempat kejadian perkara (TKP) sebuah rumah.

“Diduga Gigara tidak menerima tagihannya saat baru pulang kerja. Seorang pria menikam tetangga di T3WAS di Kebun Barrow,” tulis akun tersebut.

Kepala Polisi Tibet Kumpul Jamalinos Nababan juga angkat bicara. Ia membenarkan adanya penikaman dan langsung menyelidiki pembunuhan pria lanjut usia berinisial MY (61).

Saat dikonfirmasi pada Minggu, 27 Agustus 2023, Gamalinos mengatakan, “(Pembunuhnya) mengarah ke seorang laki-laki.”

Gamalinos mengatakan dia bergerak cepat dan menanyai lima saksi yang terkait dengan pembunuhan tersebut, termasuk keponakan korban. Sedangkan korban H belum bisa diperiksa karena masih dalam tahap pemulihan pasca penikaman.

Jamalinus segera menyelidiki Korban H dengan harapan mengetahui lebih jauh motifnya. Motif yang diketahui selama ini adalah pelaku kesal karena terlilit utang.

“Baiklah, semoga kita bisa mendapatkan informasi dari ibu saya (korban). Nanti kita akan mendapat kejelasan darinya. Dia (agama) itu rumor, jadi kalau nanti dia bisa bicara dengannya, macam-macam motifnya. .Nanti terungkap” Sedikit lebih terbuka,” jelasnya.

Sementara itu, di Kebunbaru, Tibet, Namjakarta, sepasang suami istri berinisial MY (61) dan H (43) ditusuk senjata, Pak Sudik, Kanwil RT membeberkan identitas pelaku. Sudek mengatakan, pelaku bernama Eddie, warga Kebon Barrow, dan perbuatannya mengakibatkan MY langsung meninggal dunia.

“Utang dan kredit. Si Eddy pinjam ke sana hanya untuk ambil, tapi mulutnya agak keras dan tidak terima,” kata Sudik kepada wartawan di Kebun Baru, Tibet.

Berikut sederet fakta dugaan pembunuhan yang mengakibatkan meninggalnya seorang pria lanjut usia di Kebun Baru, Jakarta Selatan, yang dihimpun Liputan6.com.

Warga kawasan Tibet, khususnya kawasan Jalan Ji Jang Perentis, Kebunbaru, Jakarta Selatan, dihebohkan dengan pembunuhan yang terjadi sekitar pukul 20.00 WIB pada Sabtu, 26 Agustus 2023.

Kasus pembunuhan tersebut pun menyedot perhatian melalui Instagram @rekamjakarta, warga memenuhi tempat kejadian perkara (TKP) sebuah rumah.

“Diduga Gigara tidak menerima tagihannya saat baru pulang kerja. Seorang pria menikam tetangga di T3WAS di Kebun Barrow,” tulis akun tersebut.

Terkait kasus tersebut, Kepala Polisi Tibet Kumpul Jamalinos Nababan juga membenarkan bahwa gengnya sedang menyelidiki pembunuhan seorang pria lanjut usia berinisial saya (61).

Saat dikonfirmasi pada Minggu, 27 Agustus 2023, Gamalinos mengatakan, “(Pembunuhnya) mengarah ke seorang laki-laki.”

Pelaku masih diburu, namun Gamalinos punya dugaan kuat bahwa pelaku pembunuhan itu mengiming-imingi tetangga saya.

Katanya, “Bisa saja (korban dan pelaku) saling mengenal meski hanya sebentar.”

Sementara itu, polisi menyatakan masih mendalami motif pembunuhan saya yang diduga terkait utang.

“Masih kami selidiki,” katanya.

Gamalinos menjelaskan, momen pembunuhan bermula saat warga sekitar mendengar tangisan istri istrinya (H43) di dalam rumah.

Gamalinos berkata, “Kemudian penduduk keluar menuju suara itu.”

Berdasarkan pemberitaan masyarakat saat itu, Gamalinos mengungkap ada seseorang yang keluar membawa senjata tajam. Tapi tidak ada yang memperhatikan dan dia segera masuk ke dalam rumah.

“Saya melihat ada yang keluar dari rumah korban membawa senjata tajam, kemungkinan pisau,” kata Gamalinos.

Gamalinos menceritakan, saat masuk ke dalam rumah, ia menemukan sepasang suami istri berlumuran darah dan Bapak H (43) dengan luka serius tergeletak tengkurap.

Ia ” Diketahui seorang perempuan dan seorang laki-laki merupakan suami istri. Usia suami berinisial MY adalah 61 tahun, dan istri berinisial H berusia 43 tahun.”

Ia menambahkan, “Setelah itu, istri yang terluka dibawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan, dan sang suami sakit dan mendapat perawatan.”

Jamalinos mengatakan, kelompoknya sedang melacak pelaku penikaman dan pembunuhan pasangan suami istri berinisial MY, 61, dan H, 43, di Kebun Baru, Tibet, Jakarta Selatan. Akibat penikaman tersebut, ‘MI’ tewas di lokasi kejadian.

“Mereka belum ditangkap dan masih diburu,” kata Gamalinos.

Gamalinos mengatakan komplotannya memeriksa lima saksi sehubungan dengan pembunuhan tersebut, termasuk keponakan korban. Sedangkan korban H belum bisa diperiksa karena masih dalam tahap pemulihan pasca penikaman.

Jamalinus segera menyelidiki Korban H dengan harapan mengetahui lebih jauh motifnya. Motif yang diketahui selama ini adalah pelaku kesal karena terlilit utang.

“Ya, semoga saja saya dapat informasi dari ibu (korban), dan nanti saya dapat kejelasan darinya. Itu rumor (agama), jadi kalau nanti ibu saya bisa cerita, motifnya bermacam-macam. .” Ini akan terbuka, katanya.

Namun Gamalinos menduga korban dan pelaku merupakan tetangga dan kenalan.

“Mereka sepertinya saling mengenal, tapi mereka belum tahu seberapa jauh kami mengenal satu sama lain. Mereka bertetangga karena bertetangga,” kata Gamalinos.

Zamalinos mengatakan, pelaku penusukan warga lanjut usia berinisial MY (61) dan H (43) di Kebunbaru, Tibet, Namjakarta, melarikan diri dan melemparkan pisau ke dalam tasnya.

Dia menambahkan, “Penjahat itu melarikan diri dengan membawa pisau. Kemudian melemparkan pisau itu ke dalam tas di depan toko.”

Gamalinos belum bisa memastikan jumlah luka tusuk di tubuh saya atau siapa yang meninggal dalam kejadian tersebut. Istrinya juga ditusuk dan terluka parah.

Gamalinos berkata, “Kami belum menerima hasil resmi dari rumah sakit.”

Di Kebunbaru, Tibet, Namjakarta, pasangan berinisial MY (61) dan H (43) ditikam. Sudek mengatakan, pelaku bernama Eddie, warga Kebon Barrow, dan perbuatannya mengakibatkan MY langsung meninggal dunia.

Sudek mengaku marah kepada korban karena Eddie sering diminta membayar utangnya.

“Utang dan kredit. Dia meminjam puisi eddy dari sana hanya untuk dikumpulkan, dia agak kasar mulut dan tidak terima,” kata Sodick kepada wartawan di Kebunbaru, Tibet, pada Minggu, 27 Agustus 2023.

Menurut Sudek, pelaku dan korban merupakan tetangga dekat. Faktanya, jarak tempat tinggal antara pelaku dan korban tidak lebih dari 4 kepala keluarga.

“Iya, ini penghuni (rumah) di atas (empat rumah dari korban),” kata Pak Sodick.

Sudek mengatakan, diketahui telah terjadi kejadian. Menurut Sudek, tetangga mendengar korban H menangis saat kecelakaan terjadi. Kemudian tetangga tersebut berkesempatan melihat rumah tersebut melalui jendela.

“Jadi saat ada yang bilang menangis, Penjahit Moll melirik ke arah istana. Tirainya terbuka, dan ada darah.” katanya.

Menurut seorang temannya, Eddie keluar rumah dengan membawa pisau. Eddie bahkan mengancam Molar.

Sudek berkata, “Nah, geraham ini [Eddie mengancam] ‘Awasi aku sampai aku membunuhmu’ adalah bahasanya, itulah sebabnya dia melarikan diri. Pisau yang menusuknya dibuang ke saluran pembuangan. Tempat sampah ditempatkan sana. hilang.” .

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *